Uzlah
Oleh:
Ahmad Fauzan
Uzlah
ialah pengasingan diri dari segala kemaksiatan dengan memusatkan perhatian
hanya kepada Allah semata dengan berzikir dan bertafakur (perenungan) yang
mendalam. Syekh Abdul Qodir Al-Jailani mengatakan dalam kitab al-fath al-Rabbany
bahwa uzlah harus didasari oleh ilmu dan pemahaman terhadap kondisi yang
terjadi di masyarakat yang menyebabkan seseorang beruzlah. Dari sini
dapat dilihat bahwa pengasingan itu dilakukan karena kondisi kehidupan yang
sudah tidak lagi memungkinkan untuk memurnikan tujuan hidup yang sejatinya
hanya untuk beribadah kepada Allah Swt.
Faidah
dari uzlah adalah engkau akan manjadi orang teguh pendirian. Seseorang
yang tidak lagi disibukkan dengan pandangan selain pandangan-Nya. Hatimu akan
dipenuhi rasa syukur dan penuh rindu kepada Pemilik Rindu. Hidup akan menjadi tenang sebab hilang semua
ujub, iri dengki, hasud, kikir, dan sombong serta membanggakan diri. Bahkan pada puncaknya, dirimulah yang akan
hilang.
Uzlah
akan menjadikan jiwa dan pikiran seseorang menjadi suci, bersih serta
bahagia. Ia akan tenggelam dalam perenungan atas tindak tanduk dirinya kepada
Allah Sang Maha Cinta. Uzlah hanya dilakukan oleh mereka yang telah siap
menjadi diri sendiri; Seseorang yang telah merdeka. Meski demikian, ia tetap
memenuhi kewajiban antar sesama, seperti keluarga, masyarakat maupun alam
semesta dengan berbagai cara sebagai wujud khidmat kepada baginda Nabi Muhammad
Saw.
Uzlah
secara perlahan dapat dilakukan dengan cara menjauhkan diri dari segala apa
yang dilarang oleh agama. Meninggalkan keragu-raguan, menjauhkan diri dari
segala sesuatu yang ia tidak memiliki pengetahuan tentangnya (kecuali dengan
bertanya pada ahlinya). Sehingga, dari upaya menjauhi larangan itu, engkau akan
disibukkan dengan berbagai hal yang mengedepankan kebaikan. Yakni kebaikan
dalam ibadah spiritual maupun ibadah sosial.